Kuaci, bukanlah sesuatu yang asing bagi penggemar makanan cemilan.
Salah satu jenis kuaci yang banyak dikonsumsi para pengemil berbahan
dasar biji labu kuning (waluh koneng dalam Bahasa Sunda). Daging buah
labu yang berwarna kuning kemerah-merahan itu sangat lezat kalau pintar
memasaknya, seperti dibuat sayur atau kolak, sedangkan bijinya yang
berwarna putih itu banyak diolah menjadi kuaci.
Tanaman labu merupakan jenis tanaman merambat yang mudah ditanam
(tidak memerlukan perawatan intensif). Tanaman ini sangat mudah/banyak
dijumpai di tanah air kita. Kuaci yang dihasilkan biji buah labu, selain
enak untuk cemilan, juga mempunyai khasiat mencegah terjadinya
pembesaran kelenjar prostat jinak. Kelenjar prostat berfungsi
memproduksi cairan prostat yang menghasilkan zat makanan bagi sperma.
Kelenjar prostat ini letaknya persis diantara tulang kemaluan dan
anus mengelilingi pangkal saluran air seni (saluran kemih). Gangguan
berupa pembesaran prostat jinak ini hanya akan dialami oleh kaum adam
(laki-laki) saja karena yang memiliki prostat hanya kaum pria.
Jika kelenjar prostat membesar, maka pengeluaran air seni jadi
terganggu karena salurannya tercekik. Penderita pembesaran prostat jinak
(PPJ) akan merasa kesakitan setiap buang air kecil (BAK), karena tidak
lancar tersalurkan dan mengakibatkan berasa ingin buang air kecil terus
(jeungjeuriheun dalam Bahasa Sunda) karena memang masih banyak yang
harus dibuang. Bila PPJ kian parah, penderita akan sulit BAK dan bisa
menimbulkan rasa sakit yang sangat sehingga pada akhirnya perlu
dikateter.
Air seni yang tertahan dapat menimbulkan infeksi pada saluran kencing
sehingga biasanya dokter akan memberikan antibiotik terlebih dahulu
untuk mengatasi infeksi tersebut dan selanjutnya dilakukan
operasi/pembedahan untuk memotong kelenjar prostat.
Peribahasa mengatakan, mencegah lebih baik dari pada mengobati. Tepat
kiranya jika kita terapkan di sini. Apabila timbul gejala-gejala
seperti sering buang air kecil, sulit menahan BAK sampai terjadi
ngompol, BAK dengan cara mengejan, tidak dapat BAK, BAK terasa sakit dan
panas. Maka jangan ditunda-tunda, segera hubungi dokter. Namun apabila
belum parah, kuaci biji labu dapat dijadikan alternatif pencegahan.
Kuaci biji labu mengandung sejumlah zat antara lain; asam amino, asam
amino butirat, etilas paragina, sitrulina, pirazoalanina, alanina, asam
glutamat dan glisina yang diperlukan oleh kelenjar prostat.
Sebenarnya pemanfaatan kuaci biji labu sudah direkomendasikan sejak
dulu. Seorang dokter di Jerman menganjurkan pada penderita PPJ agar
mengkonsumsi biji labu kuning (kemerahan) untuk mencegah pembesaran
kelenjar prostat.